Metallic Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 16 September 2008

Beruntungnya Menjadi Umat Muhammad SAW



Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan seluruh orang muslim yang senantiasa mengagungkan sunnahnya hingga akhir masa.

Beruntungkah kita menjadi umatnya Nabi Muhammad SAW? Menjadi umat Nabi Muhammad SAW bisa dibilang sangat beruntung. Ada beberapa alasan, diantaranya : Umat Nabi Muhammad SAW kalau berbuat salah tidak langsung disiksa oleh Allah SWT, melainkan ditunggu sampai di akhirat nanti, kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat. berbeda dengan umat sebelum nabi Muhammad SAW, jika mereka berbuat salah Allah langsung memberikan Adzab secara langusung didunia, tidak ditunggu dulu sampai diakhirat, bisa kita lihat cerita kaum kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dll, seperti yang tercantum dalam Surat At-Taubah : 70.

"Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah ? Telah datang kepada mereka Rasul-Rasul dengan membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri".(QS.At-Taubah:70)

Kaum sebelum Nabi Muhammad SAW tidak diberikan lipatan pahala yang luar biasa oleh Allah SWT. Umat Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT diberikan lipatan pahala yang sangat luar biasa sehingga Umat Nabi Muhammad SAW bisa menandingi ibadahnya hamba-hamba Allah yang pilihan sebelum datangnya diutusnya Nabi Muhammad SAW dimuka bumi ini. Lipatan pahala bagi umatnya nabi Muhamad SAW seperti yang tercantum dalam surat Al-Qadr. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim.

Dari Ali bin Urwah, Rasulullah SAW pada suatu hari bercerita tentang 4 orang dari kaum Bani Israel mereka beribadah pada Allah SWT selama 80 tahun tidak maksiat sekejap matapun, Rasulullah menyebutkan orang-orang itu : Ayyub, Zakariyya, hizqiil bin Ajuuz dan yusak bin Nuun. Ali berkata para sahabat heran dengan apa yang diceritakan oleh Rasulullah SAW. Kemudian Jibril datang pada Rasulullah SAW, Jibril berkata “Ya Muhammad, umatmu heran pada ibadahnya orang-orang itu yang selama 80 tahun tidak maksiat sekejap matapun. Sungguh-sungguh Allah SWT telah menurunkan yang lebih baik dari itu”. Kemudian Jibril membacakan untuk Rasulullah “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Ini lebih baik dari apa-apa yang engkau dan umatmu herankan”. Ali berkata Rasulullah SAW dan manusia yang bersamanya disenangkan oleh penjelasan tersebut. (HR. Ibnu Abi Hatim)

Beruntunglah bagi umat Nabi Muhammad SAW diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa menyamai amal ibadah orang-orang terdahulu. bila sampai menjumpai lailatul qodar dalam keadan mempersungguh beribadah pada Allah SWT dengan cara tadarus, tahajud, dzikir ditambah iktikaf, dia malam itu tidak melakukan maksiat sekejap matapun, maka ia telah bisa menyamai para orang-orang Shalih terdahulu. (wallahu a’alam).

Untuk mencari Lailatul Qodar sendiri Rasulullah SAW telah memberikan klu untuk memudahkan umatnya mendapatkan malam yang fenomenal itu.

Dari Aisyah RA sesunguhnya Rasulullah SAW bersabda : "mencarilah kalian Lailatul Qodar di hari yang ganjil dari sepuluh malam yang akhir dari bulan Ramdhan”. (HR. Bukhari)

Dengan ada klu dari Rasulullah SAW seperti ini memudahkan kita sebagai umatnya untuk mendapatkan Lailatul Qodar. Sekarang tinggal diri kita mempersiapkan untuk meraih malam yang mulia.

Sebaiknya dalam mencari Lailatul Qodar disertai dengan Iktikaf (bermalam untuk beribadah di Masjid), karena iktikaf memiliki beberapa keutamaan, diantaranya :

Dan ibnu Abbas sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang iktikaf itu mencegah pada beberapa dosa dan dijalankan baginya kebaikan sebagaimana orang yang beramal pada semua kebaikan”. (HR. Ibnu Majah)

Dari Husain bin Ali RA Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang iktikaf sepuluh hari didalam bulan Ramadan seperti 2 kali haji dan 2 kali umrah”. (HR. Albaihaki)

Ramadhan yang akan selesai beberapa hari lagi, hendaknya kita manfaatkan semaksimal mungkin. Masih ada kesempatan untuk kita meraih malam yang lebih baik dari seribu bulan (sekitar 83 tahun). Malam dimana umat Nabi Muhammad SAW diberikan kesempatan untuk meraih pahala sebanyak mungkin. Semoga dalam Ramadhan ini kita bisa mendapatkan Lailatul Qadr dan juga ditahun-tahun mendatang, amiiin…

Mohon maaf bila banyak kekurangannya maupun kesalahannya. Semoga tulisan ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar