Selasa, 27 Januari 2009
Rabu, 21 Januari 2009
MUI & Fatwa Haram Golput
Keterlibatan MUI dalam menghukumi golput terkesan MUI terlalu jauh melangkah. Seharusnya MUI tidak perlu masuk keranah Politik. Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam. Pemilu merupakan bagian dari demokrasi, didalam demokrasi memilih dan tidak memilih adalah hak individu.
Seandainya golput yang merupakan bagian demokrasi dihukumi menggunakan hukum syariat Islam maka selayaknya pula MUI membuat fatwa reangakaian demokrasi dengan hukum syariat Islam juga. Sebagai contoh :
- Haram hukumnya memilih calon dari non muslim.
- Haram hukumnya bagi wanita mencalonkan diri.
- Haram hukumnya memilih wanita.
- Bagi yang terpilih kalau korupsi maka hukumannya tangannya dipotong, kalau zina maka hukumannya diranjam.
Itu baru fatwa yang adil, tapi layakkah fatwa itu untuk sebuah negara yang berasaskan Pancasila?
Seharusnya MUI lebih arif dalam melihat kenyataan ini, MUI harus lebih dahulu memahami akar masalah dari golput itu sendiri. Bukan berarti golput itu karena ikut-ikutan pada ajakan orang-orang yang tersingkirkan dari partai, tetapi dikarenakan kebanyakan masyarakat Indonesia telah melek politik. Jangan sampai masyarakat yang baru bisa melek politik malah dibutakan lagi.
Sudah selayaknya para politisi dan para ulama bersukur dengan meleknya masyarakat akan politik. Para politisi bisa bercermin dari apatisme masyarakat, sehingga para politisi bisa lebih amanah dalam melaksanakan tugasnya tidak mudah mengumbar janji-janji dusta. Insya Allah hasilnya tanpa ada fatwa haram golput, pemilu yang akan datang pemilih yang golput akan dapat diminimalisasi.
Selasa, 20 Januari 2009
Inaugurasi Barack Husein Obama & Pesimistis Muslimin
Ini karena momen bersejarah bagi Amerika, selama berdirinya Amerika syarat tak tertulis untuk menjadi Presiden mestilah harus memenuhi syarat WAP (White, Anglo-Saxons, Protestan). Barack Obama orang yang menjungkirbalikkan kenyataan itu. Dia berkulit Hitam, bukan Anglo-saxons, dengan bapak seorang Muslim dan nama Obama pun menggunakan nama Islam (Barack = Barokah, Husein = nama salah satu cucu Rasulullah). Dan salah satu yang membuat fenomenal adalah Obama termasuk presiden termuda kedua dengan usia yang ke 47 tahun.
Banyak orang memandang optimis terhadap terpilihnya Obama menjadi Presiden AS. Dengan mengusung slogan “Change” dalam kampanyenya, yang berarti membawa Amerika ke era baru perubahan. Ditambah lagi kemuakan rakyat Amerika terhadap kepemimpinan Bush yang membawa Amerika kemedan pertempuran yang mengakibatkan kebangkrutan financial yang parah.
Tapi, optimiskah masyarakat Islam terhadap kepemimpinan Obama? Obama merupakan keturunan dari seorang Muslim Kenya, dan memiliki nama Muslim, ternyata tidak serta merta membuat optimis kalangan Muslim terhadap kepemimpinan Barack Husein Obama terutama hubungan antara AS dengan Negara-negara Islam.
Bagaimanapun Barack Husein Obama bukanlah seorang Muslim, ditambah lagi Obama tidak pernah dekat dengan ayahnya yang Muslim, sehingga tidak ada keterikatan emosional dia dengan Islam. Disekeliling Obama bukanlah orang Muslim, kepala staff Presiden Obama Rahm Emanuel adalah seorang Yahudi yang ayahnya Rahm Benjamin Emanuel seorang zionis yang tinggal di Israel. Bahkan Rahm Benjamin pernah membuat pernyataan bahwa putranya “pasti akan mempengaruhi presiden (Obama) agar pro-Israel”.
Dalam pidato pertamanya Barack Husein Obama setelah resmi manjadi Presiden AS sama sekali tidak menyinggung peristiwa pembunuhan massal yang keji yang telah dilakukan oleh Israel beberapa hari sebelum acara pelantikan Obama. Pembantaian yang dilakukan selama 3 pekan dengan menggunakan senjata pemusnah massal yang menalan 1300-an jiwa yang kebanyakan korbannya adalah wanita dan anak-anak, itu semua bukanlah peristiwa yang dapat menyayat hatinya.
Seandainya saja yang menjadi korban itu adalah orang-orang Yahudi yakinlah bahwa saat ini kita akan menjumpai parade militer paling besar didunia. Obama akan menyerukan Militer yang ada dimuka bumi ini untuk membalas pembantai kaum Yahudi.
Masihkah kaum Muslimin optimis dengan perubahan yang diusung oleh Obama?
Rabu, 14 Januari 2009
Kerinduanku pada Nabi Isa AS
Selasa, 06 Januari 2009
Senin, 05 Januari 2009
Tahun Baru 1430 Hijriah & 2009 Masehi
Tahun ini, tahun baru Islam dan Masehi hampir berbarengan. Meskipun Rasulullah tidak pernah merayakan tahun baru, tetapi mungkin bagi kita bisa menjadi sebagai momen untuk perenungan diri, tahun bertambah yang berarti usia semakin bertambah, jatah hidup didunia semakin berkurang.
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُوْسِكُ اْلأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى اْلأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِدٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِدٍ كَثِيْرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللهُ فِيْ قُلُوبِكُمُ اْلوَهَنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولُ اللهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ اْلمَوْتَ * رواه أبو داود كتاب الملاحم
Hadis dari Tsauban, Rasulullah bersabda : hampir beberapa umat mengalahkan pada kalian seperti menariknya orang yang makan pada piringnya. Maka seseorang bertanya : Apakah kami pada hari itu sedikit jumlahnya? Rasulullah menjawab : bahkan pada hari itu kalian jumlahnya banyak akan tetapi kalian seperi buih, seperti buihnya banjir. Dan Allah telah mencabut dari hati musuh kalian rasa takut pada kalian, dan Allah telah meletakkan pada hati kalian rasa wahan, maka seseorang bertanya : Ya Rasulullah, apakah wahan itu? Rasulullah menjawab : Senang pada dunia dan benci akan mati.
Menjelang tahun baru Palestina dibombardir oleh Israel tanpa ampun, Negara-negara Islam seperti bisu seribu bahasa, rakyat mereka sibuk ingin membantu saudara-saudara mereka yang menjadi keganasan bom-bom Israel, sedang pemimpin-pemimpin mereka tak pernah terdengar suaranya.