Metallic Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 20 Januari 2009

Inaugurasi Barack Husein Obama & Pesimistis Muslimin

Tadi malam (20-01-09) 23.30 wib semua mata tertuju pada inaugurasi presiden terpilih Amerika yang ke 44, Barack Husein Obama. Inagurasi ini merupakan yang termeriah sepanjang sejarang Amerika dengan pengunjung yang diperkirakan melebihi 2 juta orang.

Ini karena momen bersejarah bagi Amerika, selama berdirinya Amerika syarat tak tertulis untuk menjadi Presiden mestilah harus memenuhi syarat WAP (White, Anglo-Saxons, Protestan). Barack Obama orang yang menjungkirbalikkan kenyataan itu. Dia berkulit Hitam, bukan Anglo-saxons, dengan bapak seorang Muslim dan nama Obama pun menggunakan nama Islam (Barack = Barokah, Husein = nama salah satu cucu Rasulullah). Dan salah satu yang membuat fenomenal adalah Obama termasuk presiden termuda kedua dengan usia yang ke 47 tahun.


Banyak orang memandang optimis terhadap terpilihnya Obama menjadi Presiden AS. Dengan mengusung slogan “Change” dalam kampanyenya, yang berarti membawa Amerika ke era baru perubahan. Ditambah lagi kemuakan rakyat Amerika terhadap kepemimpinan Bush yang membawa Amerika kemedan pertempuran yang mengakibatkan kebangkrutan financial yang parah.

Tapi, optimiskah masyarakat Islam terhadap kepemimpinan Obama? Obama merupakan keturunan dari seorang Muslim Kenya, dan memiliki nama Muslim, ternyata tidak serta merta membuat optimis kalangan Muslim terhadap kepemimpinan Barack Husein Obama terutama hubungan antara AS dengan Negara-negara Islam.


Bagaimanapun Barack Husein Obama bukanlah seorang Muslim, ditambah lagi Obama tidak pernah dekat dengan ayahnya yang Muslim, sehingga tidak ada keterikatan emosional dia dengan Islam. Disekeliling Obama bukanlah orang Muslim, kepala staff Presiden Obama Rahm Emanuel adalah seorang Yahudi yang ayahnya Rahm Benjamin Emanuel seorang zionis yang tinggal di Israel. Bahkan Rahm Benjamin pernah membuat pernyataan bahwa putranya “pasti akan mempengaruhi presiden (Obama) agar pro-Israel”.



Kenyataannya? Ketika Palestina dibombardir dengan keji oleh Israel, Obama diam seribu bahasa, setelah beberapa hari ditunggu oleh public barulah dia membuat pernyataan yang itu pun sangat tidak diharapkan “saya tidak akan membuat pernyataan sebelum saya menjadi Presiden”, Hillary yang akan ditunjuk menjadi menteri luar negeri di kabinet Obama membuat pernyataan "Mengenai Israel, anda tidak dapat berunding dengan HAMAS sampai kelompok itu melepaskan kekerasan, mengakui Israel dan setuju untuk mematuhi perjanjian pada masa lalu. Bagi saya hal itu benar-benar mutlak," Hamas selalu disalahkan padahal mereka adalah sekumpulan orang yang ingin mempertahankan kedaulatan negerinya dari penjajahan.



Dalam pidato pertamanya Barack Husein Obama setelah resmi manjadi Presiden AS sama sekali tidak menyinggung peristiwa pembunuhan massal yang keji yang telah dilakukan oleh Israel beberapa hari sebelum acara pelantikan Obama. Pembantaian yang dilakukan selama 3 pekan dengan menggunakan senjata pemusnah massal yang menalan 1300-an jiwa yang kebanyakan korbannya adalah wanita dan anak-anak, itu semua bukanlah peristiwa yang dapat menyayat hatinya.

Seandainya saja yang menjadi korban itu adalah orang-orang Yahudi yakinlah bahwa saat ini kita akan menjumpai parade militer paling besar didunia. Obama akan menyerukan Militer yang ada dimuka bumi ini untuk membalas pembantai kaum Yahudi.

Masihkah kaum Muslimin optimis dengan perubahan yang diusung oleh Obama?

2 komentar:

  1. aku malah ra sempat nonton tv om, males ngurusi negoro liyo. mendingan sare, haha..

    BalasHapus
  2. Cuman solidaritas sesama umat Islam mas. kalau Sabda Rasulullah kan umat Islam "Kal Jasadil wahid" (seperti badan yang satu). saat ini saudara kita sedang teraniaya, melalui tulisan inilah bentuk solidaritas saya terhadap saudara-saudara saya. semoga Allah memberikan pertolongan untuk kita semua, Amiiin...

    BalasHapus